Bengkel Las Kube Mandiri


Laporan Kewirausahaan                                                              Medan,    Juni 2020
BENGKEL LAS KUBE MANDIRI
Dosen Penanggung Jawab:
Dr. Agus Purwoko., S.Hut., M.Si
Oleh :
Putri Armenia Urelia 191201006

HUT 2A

















PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa,  karena berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kewirausahaan ini dengan baik.  Laporan kewirusahaan yang berjudul “Bengkel Las Kube Mandiri” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan sebagai syarat masuk pembelajaran pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab mata kuliah kewirausahaan Bapak Agus Purwoko, S.Hut., M.Si, karena telah memberikan materi dengan baik dan benar.  Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak  yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.  Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


                                                                                          Medan,      Juni 2020
                                                                                                      Penulis





DAFTAR ISI
                                                                                                                  Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................. 2
Tujuan .................................................................................................. 2
PEMBAHASAN
Identitas Perusahaan............................................................................. 3
Deskripsi Perusahaan............................................................................ 4
Inovasi yang Sudah Dilakukan ............................................................ 4
Teknik dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.................................... 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan........................................................................................... 6         
Saran..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
















PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. UMKM selama ini terbukti dapat diandalkan sebagai alternatif pengaman di masa krisis, melalui mekanisme penciptaan kesempatan kerja dan nilai tambah. Peran dan fungsi strategis ini, dapat ditingkatkan dengan memerankan UMKM sebagai salah satu pelaku usaha komplementer bagi pengembangan perekonomian nasional, dan bukan subordinasi dari pelaku usaha lainnya. Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan UMKM berarti memperkokoh bisnis perekonomian masyarakat. Hal ini akan membantu mempercepat proses pemulihan perekonomian nasional, dan sekaligus memberi dukungan nyata terhadap pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi pemerintahan (Rizka, 2017).
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa dilakukan melalui penerapan konsep kewirausahaan sosial. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai (Rintan, 2017).
Berwirausaha merupakan usaha seseorang untuk menciptakan lapangan kerja sendiri baik membuka usaha atau menciptakan sesuatu yang baru guna meningkatkan perekonomian bagi dirinya maupun bagi orang lain. Berwirausaha menuntut kemauan untuk mengambil resiko dengan penuh perhitungan sehingga dapat mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan. Dalam mendirikan usaha atau berwirausaha diperlukan modal usaha yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha. Semakin mudah mendapatkan modal usaha, akan membuat seseorang memiliki minat berwirausaha karena dengan kemudahan dalam mendapatkan modal usaha akan memudahkan seseorang dalam membuka usaha, sebaliknya jika tidak memiliki modal akan semakin menyulitkan seseorang dalam menyalurkan ide-ide berwirausaha atau membuka usaha (Deden, 2016).
Pengelasan logam berbeda adalah suatu proses pengelasan yang dilakukan pada dua jenis logam atau paduan logam yang berbeda. Pengelasan logam berbeda (dissimilar metal welding) merupakan perkembangan dari teknologi las modern akibat dari kebutuhan akan penyambungan material-material yang memiliki jenis logam yang berbeda. Pemilihan elektroda dan penggunaan arus yang tepat serta pemilihan jenis sambungan menurut standar pengelasan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang sempurna. Metalurgi pengelasan baja tahan karat AISI 316L disambung dengan baja karbon AISI 1045 pada diagram Schaeffler (Sonawan, 2006).
Untuk mengkaji pengaruh beberapa faktor individual yang dapat mempengaruhi intensi untuk mengembangkan usaha. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individual pengusaha mempunyai pengaruh terhadap intensi mengembangkan usaha. Dalam konteks usaha mikro, karakteristik psikologis yang mendominasi seseorang untuk berperilaku entrepreneurial (mengembangkan usaha) adalah motivasi awal mendirikan usaha dan self-efficacy. Bila usaha didirikan karena dorongan dari dalam diri si pengusaha maka terdapat keinginan yang relatif lebih tinggi untuk mengembangkan usaha. Demikian, semakin tinggi derajat self-efficacy si pengusaha,  semakin tinggi pula intensi untuk mengembangkan usaha (Komala, 2010).
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana profil usaha bengkel las kube mandiri?
2.      Apa saja kiat dan teknik yang digunakan narasumber dalam menjalankan usaha?
3.      Bagaimana solusi kreatif yang dilakukan pengusaha dalam menghadapi wabah pandemi COVID-19?
1.3  Tujuan
Tujuan dari laporan kewirausahaan ini adalah untuk memberikan informasi untuk pembaca mengenai profil usaha, kiat dan teknik dalam usaha serta solusi kreatif menghadapi pandemi COVID-19 pada usaha Bengkel Las Kube Mandiri.
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Perusahaan
Bengkel Las Kube Mandiri berlokasi di daerah Bumi Ayu, Kota Dumai, Provinsi Riau. Pemilik bengkel ini adalah Bapak Arifin, yang merintis usahanya dari usia 16 tahun. Bengkel Las Kube Mandiri dirintis tahun 1984, namun berkembang pesat mulai tahun 2008. Dari seorang karyawan hingga sekarang memiliki bengkel las yang dianggotai 4 karyawan tetap. Penghasilan usaha ini berubah-ubah, karena upah berdasarkan banyak atau tidaknya permintaan konsumen. Namun jika dirata-rata kan setidaknya 20-25 juta perbulan di hari-hari biasa, dan bisa lebih jika diwaktu tertentu seperti menjelang lebaran. Dalam sebulan projek yang didapat bisa 3-4 projek dan beberapa projek kecil sebagai tambahan.
2.2 Deskripsi Perusahaan
Sistem pengelolaan bengkel las ini setiap hari kecuali tanggal merah dan hari jumat. Dimulai dari pukul  8 pagi hingga pukul 5 sore. Bengkel Las Kube Mandiri memiliki 4 karyawan tetap yaitu Agus, Usman, Kuncoro, dan Ali. Setiap karyawan memegang peran yang berbeda, ada yang bagian pengelasan, bagian membentuk  pola, bagian finishing, dan bagian pengecatan. Jika ada tempahan besar yang memerlukan banyak anggota, biasa nya Bapak Arifin menyewa pekerja harian lebih bisa 10-20 orang.
Upah karyawan tetap Bengkel Las Kube Mandiri adalah berkisar 2-3 juta. Biasanya tergantung seberapa banyak pekerjaan yang selesai dalam waktu sebulan oleh masing-masing karyawan. Jadi gaji nya tidak tetap, semua bergantung pada hasil dan usaha karyawan. Terkadang karyawan memegang projek yang berbeda-beda, misalnya Agus memegang projek tempahan pagar sekolah, Usman memegang projek tempahan terali mesjid, Kuncoro memegang projek tempahan pintu, sedangkan Ali memegang projek tempahan kanopi. Sedangkan bagian pemasokan bahan dan alat serta pembagian kerja diatur langsung oleh Bapak Arifin.
Untuk pemilihan kualitas bahan sendiri, Bapak Arifin biasanya menyesuaikan dengan keinginan pelanggan. Kepercayaan masyarakat dengan kualitas dan jaminan produk yang disediakan, mempertahankan citra Bengkel Las Kube Mandiri walau banyak saingan-saingan baru. Untuk teknik pembuatan produk beragam tergantung produk apa yang diinginkan konsumen. Ada yang cuma sekedar memperbaiki sambungan besi pagar, ada juga yang hanya memperbaiki tiang jemuran dan lain-lain. Itu merupakan penghasilan tambahan bagi anggota.
Untuk biaya minum dan makan anggota, Bapak Arifin yang menanggung biaya nya. Untuk pemilihan cat, tergantung keinginan pemesan. Terkadang pemesan meminta saran cat apa yang bagus agar produknya lebih tanan lama. Untuk bagian pemasangan, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak pemesan. Karena membutuhkan anggota lebih serta kendaraan untuk membawa produk ke tempat pemasangan. Daerah jangkauan pemesanan, hanya berlaku di daerah kota Dumai. Karena adanya keterbatasan tranportasi dan biaya.
2.3 Inovasi yang Dilakukan
Menurut narasumber yang merupakan salah satu karyawan tetap Bengkel Las Kube mandiri, usaha ini udah banyak melakukan perkembangan dan berinovasi agar sesuai dengan permintaan konsumen. Perkembangan usahanya bermula dari perbaikan bengkel, sehingga lebih nyaman untuk bekerja. Penambahan alat-alat baru, melengkapi persediaan bahan serta penambahan beberapa fasilitas untuk karyawan seperti kipas, dispenser dan lain-lain.
Perkembangan lainnya terlihat dari beberapa pejabat/orang penting lainnya, yang mempercayakan projek besar dan penting bagi masyarakat kepada Bengkel Las Kube Mandiri. Seperti membantu pembangunan mesjid, sekolah, kantor-kantor pemerintahan dan sebagainya. Selain itu, untuk pemilihan model sudah berkembang, sebelum tahun 2008 masih terpaku pada album-album jadul, sekarang sudah beralih dengan menyesuaikan keinginan konsumen.
Menurut narasumber juga banyak faktor yang membuat usaha ini bertahan hingga sekarang. Yang pertama kepercayaan dari masyarakat, kedua kualitas dan layanan yang baik, ketiga memberi jaminan kekuatan dari produk. Selain itu, kelihaian Bapak Arifin dalam mengatur kerja karyawan sehingga dapat memilah mana pekerjaan yang harus diprioritaskan.
2.4 Teknik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 memberi dampak yang besar bagi dunia usaha. Tentunya dampak ini berlaku pada Bengkel Las Kube Mandiri. Untuk operasional usaha, tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, kebijakan yang berlaku dengan mengistirahatkan 2 karyawan tetap sehingga yang tinggal hanya 2 karyawan tetap lainnya. Walaupun pandemi COVID berlangsung, untuk catatan pemesanan, tidak ada perubahan yang berarti. Tingkat pemesanan masih berjalan seperti biasa, hanya saja Bengkel Las Kube Mandiri menyediakan tempat cuci tangan dan handsinetizer di depan Bengkel.




KESIMPULAN DAN SARAN
3.1  Kesimpulan
1.      Penghasilan Bengkel Las Kube Mandiri rata-rata perbulan mencapai 25 juta
2.      Bengkel Las Kube Mandiri menerima 3-4 projek dalam sebulan
3.      Teknik untuk mempertahankan usaha Bengkel Las Kube Mandiri adalah dengan terus meningkatkan kualitas dan menjaga kepercayaan dari masyarakat.
4.      Inovasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan menambah alat-alat dan memperbarui album pemilihan model terali/pagar sesuai keinginan konsumen.
5.      Upaya perusahaan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah dengan mengistirahatkan 2 karyawan tetap.
3.2   Saran
Sebaiknya untuk selanjutnya dilakukan dengan analisis data lebih terperinci, dan sebaiknya dibuat data kualitatif mengenai pendapat masyarakat mengenai kepuasan konsumen terhadap pelayanan Bengkel Las Kube Mandiri.





DAFTAR PUSTAKA
Deden. 2016. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha. 4(7):1-12.
Komala. 2010. Peranan Faktor-Faktor Individual dalam Mengembangakan Usaha. Jurnal Manajemen Bisnis. 3(2):185-202.
Rintan. 2017. Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, dan Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan. 3(2):26-34.
Rizka. 2017. Perkembangan Kinerja UMKM Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asian.
Sonawan. 2006. Pengantar untuk Memahami Proses Pengelasan. Edisi kedua. Bandung:Alfabeta.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog